Kamis, 29 November 2007

Proposal Penelitian

Pengaruh Suplementasi Mineral Zn Terhadap Karakteristik Cairan Rumen
(pH, VFA, NH3) dan Sintesis Protein Mikroba dari Ransum Yang Memakai Tongkol Jagung Amoniasi.
By ; Rifki Saputra


I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengembangan usaha peternakan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya sifat ternak yang dipelihara, manajemen pemeliharaan, dan makanan. Dewasa ini ketersediaan bahan makanan ternak mengalami berbagai kendala. Hal ini disebabkan karena adanya peralihan fungsi lahan pertanian menjadi pemukiman dan industri yang dapat mengurangi peluang penanaman rumput sebagai makanan utama bagi ternak ruminansia. Untuk mengatasi kelangkaan pakan ternak ruminansia maka perlu dicari pakan alternatif yang mempunyai nilai gizi yang layak, ketersediaannya kontiniu, dan harga terjangkau. Untuk itu perlu digali potensi bahan yang banyak tersedia salah satu diantaranya dengan memanfaatkan limbah pertanian dan perkebunan yaitu tongkol jagung.

Tongkol jagung
cukup potensial dijadikan pakan alternatif pengganti rumput karena mudah didapat, kandungan nutrisinya yang memadai dan ketersediaan yang cukup. Pada tahun 2004 produksi jagung di Indonesia telah mencapai 11.35 juta ton (Direktorat Jendral Tanaman Pangan dan Hultikultura Deptan RI, 2004). Dari produksi 11.35 juta ton tersebut akan dihasilkan 2.27 juta ton tongkol jagung. Di Sumatera Barat menghasilkan 0.5 juta ton jagung tahun 2004 atau menghasilkan 100 000 kg tongkol jagung.

Penggunaan tongkol jagung dalam ransum sapi sebagai pengganti rumput hanya sampai 40 % (Parakkasi, 1999). Ini dikarenakan tongkol jagung tergolong pakan serat bermutu rendah, kecernaan dan palatabilitasnyapun rendah. Rendahnya kecernaan disebabkan kandungan lignin yang tinggi yang membentuk komplek dengan sellulosa dan hemisellulosa. Oleh karena itu agar nilai gizi dan kecernaannya dapat ditingkatkan perlu dilakukan pengolahan. Salah satu pengolahan tersebut adalah dengan menggunakan teknik amoniasi urea yaitu merupakan salah satu perlakuan alkali. Adanya perlakuan alkali dapat melepaskan ikatan lignisellulosa dan lignohemisellulosa sehingga ikatannya menjadi longgar, dengan demikian akan memudahkan mikroorganisme menfermentasi sellulosa dan hemisellulosa tongkol jagung.

Komar (1984) menyatakan bahwa perlakuan amoniasi urea dapat merenggangkan ikatan lignoselulosa dan lignohemiselulosa sehingga bahan akan lebih mudah dicerna oleh mikroba rumen, selain itu juga dapat meningkatkan kandungan nitrogen bahan untuk pertumbuhan mikroba rumen.

Dari beberapa penelitian terbukti bahwa amoniasi pakan dengan urea terhadap pakan serat mampu meningkatkan nilai manfaat dari pakan tersebut. Hasil penelitian Warly dkk. (1999) menunjukkan bahwa amoniasi dapat meningkatkan daya cerna jerami padi baik secara in-vitro, in-vivo, maupun in-sacco serta mengingkatkan konsumsi pakan dan pertumbuhan bobot badan ternak sapi. Hasil penelitian Zain, M dan Elihasridas (2001) mendapatkan bahwa penggunaan serat sawit amoniasi dalam ransum mampu memperbaiki pertambahan bobot badan ternak domba namun belum bisa menyamai rumput. Begitu juga pada tongkol jagung amoniasi, penggunaannya dalam ransum domba hanya mampu 70% dan masih rendah dibandingkan rumput (Elihasridas, 2004). Menurut hasil penelitian Elihasridas (2004) didapat bahwa penggunaan tongkol jagung amoniasi belum dapat menggantikan rumput sebagai pakan utama. Hal ini disebabkan kandungan tongkol jagung defisien akan mineral Zink (Zn).
Optimalisasi bioproses serat seperti tongkol jagung defisien akan mineral Zink (Zn), dimana mineral ini penting untuk pertumbuhan mikroba. Kandungan mineral ini sangat rendah bahkan sering defisien pada pakan berserat tinggi. Hal ini akan berpengaruh negatif terhadap degradasi komponen zat makanan dan sintesis mikroba. Suplementasi mineral ini diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan. Peningkatan populasi mikroba rumen akan meningkatkan konsentrasi enzim-enzim tersebut sehingga mampu meningkatkan kecernaan bahan pakan sekaligus meningkatkan suplai protein mikroba bagi ternak induk semang. Sebagian besar (82%) mikroba rumen memerlukan N-amonia untuk pertumbuhan (Sutardi, 1997).

Mineral Zn merupakan mineral penting untuk mensintesis asam amino yang mengandung Zn (methionin, sistein, sistin). Sedangkan penelitian Zein, M (1999) penambahan Analog Hidroksi Methinin (AHM) sebagai sumber Zn memperlihatkan pengaruh positif terhadapat peningkatan populasi bakteri dan kecernaan bahan kering ransum.

Sintesis protein mikroba biasa dioptimalkan dengan menambah mineral penting untuk pertumbuhan. Kecukupan mineral untuk pertumbuhan mikroba terutama pada trnak yang menggunakan pakan dari limbah pertanian seperti tongkol jagung perlu diperhatikan, karena pakan seperti defisiensi akan mineral penting untuk pertumbuhan mikroba rumen yaitu (Preston ang Leng, 1987 ; Kosarczuk and Durand, 1991). Oleh karena itu kecukupan nutrient untuk mikroba terutama mineral Zn yang defisien pada pakan serat tomgkol jagung perlu kajian untuk mengetahui pengaruh terhadap pH, VFA, NH3 dan Sintesis Protein Mikroba.

Dari penelitian ini diharapkan akan memperleh taraf mineral Zn yang terbaik terhadap tongkol jagung amoniasi dalam rumen. Hasil penelitian ini juga akan memberikan solusi alternatif terhadap masalah pakan hijauan selama ini.

B. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suplementasi mineral Zn terhadap karakteristik cairan rumen (pH, VFA, NH3) dan sintesis protein mikroba dari tongkol jagung amoniasi.

C. Perumusan Masalah
Tongkol jagung berpotensi dijadikan pakan ternak dalam segi jumlah, namun kandungan lignin dan hemisellulosa sehingga penggunaannya terbatas perlu dilakukan pengolahan. Namun pengolahan secara amoniasi belum memberi hasil yang maksimal. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan nutrient yang penting untuk pertumbuhan mikroba rumen berupa mineral Zink (Zn) yang defisien pada tongkol jagung amoniasi.

D. Manfaat Penelitian
pH, VFA, NH3, dan sintesis protein mikroba rumen pada pengembangan ilmu nutrisi ternak ruminansia dan akan menjadi acuan dalam memberi informasi tentang teknologi pemanfaatan tongkol jagung amoniasi sebagai pakan ternak ruminansia sebagai pengganti rumput.

E. Hipotesa Penelitian
Dalam penelitian ini hipotesisnya adalah dari tongkol jagung amoniasi yang disuplementasi mineral Zink dapat meningkatkan kondisi cairan rumen yang normal.

Tidak ada komentar: